Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)
Eternal Movement: The Kite Runner, Novel Humanis & Mengharukan

Friday, August 29, 2008

The Kite Runner, Novel Humanis & Mengharukan



“Untukmu keseribu kalinya”. Itulah kata-kata Hassan, si pengejar layang-layang kepada saudara sepersusuannya, Amir ketika akan mengejar layang-layang yang akan dipersembahkannya kepada Amir. Tanpa diduga, pernyataan itu merupakan kalimat terakhir kalinya untuk Amir hingga mereka kemudian berpisah untuk selama-lamanya, akibat kesalahan terbesar Amir terhadap Hassan.


Apa yang sebetulnya terjadi pada mereka berdua? Inilah kisah yang coba diceritakan oleh Khaled Hossaini, seorang penulis berkebangsaan Afghanistan yang juga seorang ahli penyakit dalam.




Alur ceritanya sangat mudah dipahami namun penuh kejutan. Dimulai dengan persaudaraan dan persahabatan antara Hassan, anak Ali pembantunya, yang berasal dari suku Hazara (terbelakang) dan Amir, anak Agha (Baba) yang berasal dari keluarga terpandang. Sepanjang pertemanan mereka, perhatian Baba terhadap Hassan hampir sama bahkan melebihi perhatiannya pada Amir. Hal ini terkadang membuat Amir dengki terhadap Hassan. Namun kedengkian itu terkadang hilang timbul sejalan dengan persahabatan mereka yang sangat erat.
“Amir-Hassan, Sultan-sultan Kabul”, itulah cita-cita mereka semasa kecil. Persahabatan mereka yang sangat erat dipengaruhi oleh kesenangan mereka yang sama yaitu menerbangkan dan mengejar layang-layang. Pada suatu hari yang sangat bersejarah bagi perjalanan hidup mereka, Hassan mengalami pelecehan seksual oleh musuh mereka, Assef, yang memang senang membuat orang susah. Amir yang saat itu berada tersembunyi dan melihat perbuatan Assef dan teman-temannya, tidak dapat berbuat apa-apa karena sangat ketakutan. Sejak itulah timbul perasaan Amir yang merasa sangat bersalah terhadap Hassan. Ketidakmampuan Amir untuk menebus kesalahannya, ditambah perasaan untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar dari ayahnya, Amir membuat kesalahan terbesar sehingga Hassan dan keluarganya pergi dari kediaman Amir. Itulah pertemuan terakhir mereka hingga akhirnya Amir di usianya yang sudah dewasa nantinya, berniat menebus kesalahannya. Penebusan dosa Amir terhadap Hassan harus melewati rintangan berliku dan terjal, bahkan harus menghadapi keganasan Taliban di Afghanistan. Bagaimana bentuk penebusan dosa Amir terhadap Hassan? Itulah inti novel ini.
Novel berlatar Afghanistan ini sangat menarik untuk dibaca oleh semua kalangan. Awalnya saya berfikir isi novel ini banyak berkisah tentang peperangan, kekejaman dan perjuangan dan jihad, seperti novel yang pernah ditulis oleh novelis Indonesia Izzatul Jannah yang berjudul Padang Seribu Malaikat (tahun 2000-an). Dari situlah saya mengenal kehidupan rakyat Afghanistan termasuk senjata Automatic Kalashnikov (AK) – 47 yang sangat terkenal itu. Namun, novel Kite Runner ini banyak berkisah tentang persaudaraan, cinta dan kasih sayang dan penebusan dosa. Novel ini sangat menyentuh dan cukup melankolik. Latar novel ini sangat menarik karena terjadi dalam perubahan politik Afghanistan yang sangat cepat berubah, mulai dari pendudukan Soviet sampai ke rejim Taliban berkuasa.
Dalam novel ini banyak ungkapan-ungkapan yang menarik untuk kita renungkan. Mulai dari persaudaraan yang bersifat universal tanpa memandang suku dan kasta, sekte Syiah-Sunni, perilaku-perilaku terpuji, dan kasih sayang. Yang menarik juga dari novel ini adalah kejujuran penulisnya mengungkap kehidupan tokoh-tokoh utamanya yang jauh dari agama (karena pengaruh penjajahan Uni Soviet) padahal kita tahu bahwa Afghanistan adalah negeri Islam yang fanatik. Pilihan kata-kata oleh penulis sangat menggugah dan mengharukan. Butuh waktu kurang dari seminggu untuk menyelesaikan novel ini karena sejak dari awal membacanya membuat saya ingin membacanya terus hingga akhir cerita. Sangat humanis, menggugah, dan mengharukan! Membuat kita merenung kembali inti dari persahabatan, persaudaraan dan cinta yang universal.

© M. Asroruddin,
Agustus 2008

1 Comments:

At 3:32 PM , Blogger raisa althafunnisa said...

subhanaalloh.....

sebuah cerita yang sangat menakjubkan....

serta mengharubiruu setiap yang membacanya...

karangan yang menggunakan kata--kata yang sangat fantastic...

yang bisa membuka mata hati setiap manusia,,,

semoga khaled hosseini dapat membuat karanagan yang penuuh ironi...

you are talented author...

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home