Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)
Eternal Movement: April 2005

Thursday, April 21, 2005

MIRACLES IN OUR BODY

Our heart beats around 100,000 times every day.

Our blood is on a 60,000-mile journey.

Our eyes can distinguish up to one million colour surfaces and take in more information than the largest telescope known to man.

Our lungs inhale over two million litres of air every day, without even thinking. They are large enough to cover a tennis court.

Our hearing is so sensitive it can distinguish between hundreds of thousands of different sounds.

Our sense of touch is more refined than any device ever created.

Our brain is more complex than the most powerful computer and has over 100 billion nerve cells.

We give birth to 100 billion red cells every day.

When we touch something, we send a message to our brain at 124 mph.

We have over 600 muscles.

We exercise at least 30 muscles when we smile.

We are about 70 percent water.

We make one litre of saliva a day.

Our nose is our personal air-conditioning system: it warms cold air, cools hot air and filters impurities.

In one square inch of our hand we have nine feet of blood vessels, 600 pain sensors, 9000 nerve endings, 36 heat sensors and 75 pressure sensors.


"And in the earth are signs for those who believe, and
(also) in yourselves. Can you then not see?" (Al-Qur'an)

Wednesday, April 20, 2005

21 Advices For You

You may not believe in this but the advice is great!
Read all the way down, you might discover something new!!!

ONE.
Give people more than they expect and do it cheerfully.

TWO.
Marry a man/woman you love to talk to. As you get older, their
conversational skills will be as important as any other.

THREE.
Don't believe all you hear, spend all you have or sleep all you want.

FOUR.
When you say, "I love you," mean it.

FIVE.
When you say, "I'm sorry," look the person in the eye.

SIX.
Be engaged at least six months before you get married.

SEVEN.
Believe in love at first sight.

EIGHT.
Never laugh at anyone's dreams. People who
don't have dreams don't have much.

NINE.
Love deeply and passionately. You might get hurt
but it's the only way to live life completely.

TEN.
In disagreements, fight fairly. Please No name calling.

ELEVEN.
Don't judge people by their relatives.

TWELVE.
Talk slowly but think quickly.

THIRTEEN.
When someone asks you a question you don't want
to answer, smile and ask, "Why do you want to know?"

FOURTEEN.
Remember that great love and great
achievements involve great risk.

FIFTEEN.
Say "bless you" when you hear someone sneeze.

SIXTEEN.
When you lose, don't lose the lesson.

SEVENTEEN.
Remember the three R's:
Respect for self;
Respect for others;
Responsibility for all your actions.

EIGHTEEN.
Don't let a little dispute injure a great friendship.

NINETEEN.
When you realize you've made a mistake,
take immediate steps to correct it.

TWENTY.
Smile when picking up the phone.
The caller will hear it in your voice.

TWENTY-ONE.
Spend some time alone.

Seandainya Rasulullah Ke Rumah Kita

Oleh: Nove (Diforward dari seorang sahabat, Al Muhandis).


Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita... Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita.

Apa yang akan kita lakukan ? Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.

Beliau tentu tersenyum...

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.

Beliau tentu tetap tersenyum...

Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa. Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.

Beliau tentu tersenyum...

Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita ? Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Sholawat kepada Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.

Beliau tentu tersenyum...

Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Power Rangers atau Kura-kura Ninja. Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang Shalat. Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW.

Beliau tentu tersenyum...

Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita ?
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun azan berbunyi.
Beliau tentu tersenyum...

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al Qur'an. Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

Beliau tentu tersenyum...

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.

Betapa senyum beliau masih ada di situ...

Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan rumah kita...
Apa yang akan kita lakukan ? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita ?
Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.

Maafkan kami ya Rasulullah...

Masihkah beliau tersenyum ?

Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir...

Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah...