Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)
Eternal Movement: LIKOPEN SEBAGAI SENYAWA FITONUTRIEN & PERANANNYA BAGI KESEHATAN MANUSIA

Wednesday, August 25, 2004

LIKOPEN SEBAGAI SENYAWA FITONUTRIEN & PERANANNYA BAGI KESEHATAN MANUSIA

Muhammad Asroruddin

PENDAHULUAN

Penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit kardiovaskuler, merupakan penyebab utama kematian di negara-negara Barat. Selain faktor genetik dan usia, diet dan gaya hidup merupakan faktor resiko penting yang harus dipikirkan. Dan bukan tidak mungkin di negara seperti Indonesia hal itu bisa terjadi dikarenakan adanya trend perubahan gaya hidup dan diet dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar 50% dari semua jenis kanker disebabkan oleh makanan. Adanya oksigen reaktif yang berinteraksi dengan komponen-komponen sel, menyebabkan kerusakan molekul dari lipid, protein dan DNA. Banyak bukti menunjukkan bahwa kerusakan tersebut memainkan peranan penting dalam terjadinya penyakit kronis.1 Antioksidan sebagai agen protektif yang menginaktivasi spesies oksigen reaktif berperan penting mengurangi terjadinya kerusakan tersebut. Antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, polifenol dan karotenoid banyak terdapat dalam makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran. Likopen (lycopene) sebagai salah satu senyawa antioksidan menjadi menarik untuk dibicarakan karena peranannya yang penting dalam pencegahan penyakit.

PEMBAHASAN

Likopen merupakan salah satu senyawa fitokimia (phytochemical) atau fitonutrien yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti senyawa karotenoid lainnya misalnya xantin, lutein, dan lain-lain. Senyawa ini berbeda dari vitamin dan mineral yang tidak membahayakan nyawa bila terjadi defisiensi, tetapi mempunyai fungsi yang penting bagi kesehatan manusia. Likopen merupakan pigmen yang disintesis oleh tanaman dan mikroorganisme, yang memberikan warna merah kekuningan pada buah dan sayuran, dan termasuk dalam kelompok karotenoid.1,2,9
Saat ini telah banyak dibuktikan secara klinis peran likopen sebagai salah satu senyawa yang berperan pada pencegahan kanker sel epitel terutama kanker prostat, paru dan saluran cerna.1,2

Sifat Fisik dan Kimiawi
Likopen mempunyai rumus molekul C40H56 dengan berat molekul 536,85 Da dan titik cair 172°C – 175°C. Bentuk kristal seperti jarum, panjang, dalam bentuk tepung berwarna kecoklatan. Larut dalam kloroform, benzen, heksen, dan pelarut organik lainnya dan bersifat hidrofobik kuat. Dapat mengalami degradasi melalui proses isomerisasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi, teknik pengeringan, proses pengelupasan, penyimpanan dan asam. Likopen merupakan suatu hidrokarbon polien dengan rantai asiklik terbuka tak jenuh, mempunyai 13 ikatan rangkap, 11 diantaranya ikatan rangkap konjugasi yang tersusun linier dan tidak mempunyai aktivitas provitamin A. Di alam, dalam bentuk all-trans yang secara termodinamika merupakan bentuk yang stabil. Dengan pengaruh cahaya dan pemanasan bentuk all-trans dapat berubah menjadi isomer mono atau poli cis.
Dalam serum dan jaringan manusia lebih dari 50% berada dalam isomer cis. Secara umum isomer cis bersifat lebih polar, mempunyai kecenderungan yang lebih rendah untuk menjadi kristal, lebih larut dalam minyak dan pelarut hidrokarbon, lebih mudah bergabung dengan lipoprotein maupun struktur lipid subseluler, lebih mudah masuk ke dalam sel serta bersifat kurang stabil dibanding isomer trans. Likopen dengan strukturnya yang khas menunjukkan sifat yang unik sebagai antioksidan, berupa kemampuan mengikat oksigen tunggal dan menangkap peroksida. Kemampuan mengikat oksigen tunggal 2 kali lebih tinggi daripada β-karoten dan 10 kali lebih kuat daripada α-tokoferol.2

Metabolisme Likopen
Ketersediaan biologi (bioavailability) likopen dipengaruhi oleh bentuk molekul, jumlah likopen dalam makanan, kandungan matriks bahan makanan, medium lemak atau minyak, efek serat makanan dan interaksi dengan karotenoid lain. Metabolisme likopen terjadi bersamaan dengan metabolisme lemak. Di dalam duodenum setelah dicerna oleh lipase pankreas dan diemulsi garam empedu, misel yang mengandung likopen masuk ke dalam mukosa sel usus melalui difusi pasif. Selanjutnya dibawa ke dalam aliran darah melalui system limfatik. Likopen didistribusikan ke jaringan terutama melalui LDL. Likopen paling banyak kandungannya pada beberapa jaringan antara lain testis, kelenjar adrenal, hati dan prostat.4 Saat ini telah diidentifikasi 2 metabolit likopen pada serum dan ASI yang dikenal dengan 2,6-cyclolycopene-1, 5-diol I dan II.2

Kadar dalam Serum
Kadar dalam serum rata-rata berkisar antara 50-900 ng/L dengan waktu paruh 2-3 hari. Rata-rata kadar dalam serum ini menggambarkan konsumsi dari bahan makanan sumber likopen. Beberapa variabel gaya hidup yang mempengaruhi kadar likopen dalam darah antara lain usia, siklus menstruasi, merokok, dan konsumsi alkohol.10

Likopen sebagai Antioksidan
Likopen adalah antioksidan yang poten. Senyawa ini mempunyai kemampuan untuk mengeliminasi radikal bebas. Radikal bebas dapat berikatan terhadap DNA, protein dan lemak dan akan merusak fungsi fisiologisnya, yang pada gilirannya dapat menyebabkan berkembangnya penyakit kronis, seperti kanker, penyakit jantung dan penyakit yang berhubungan dengan ketuaan.10 Dr.Giovannucci menegaskan bahwa likopen merupakan eliminator radikal bebas yang sangat efektif di antara karotenoid yang umum. 9
Mekanisme kerja likopen untuk mengurangi resiko kanker seperti kanker prostat belum diketahui secara jelas hingga saat ini. Kemungkinannya adalah kemampuan proteksi likopen terhadap proses penuaan sel-sel epitel prostat yang disebabkan oleh spesies oksigen reaktif.8 Hal lain adalah kemampuan likopen untuk menghambat proliferasi sel melalui proses fosforilasi tirosin reseptor IGF, seperti pada sel-sel kanker payudara (Karas, et all 2000).
Ada dua mekanisme kerja likopen yang utama dalam mencegah penyakit kronis termasuk kanker dan degeneratif, yaitu :
1. Melalui kerja oksidatif yakni sebagai antioksidan yang akan meredam spesies oksigen reaktif dan meningkatkan potensi antioksidan sehingga mengurangi kerusakan oksidatif pada lipid (termasuk lipid membran dan lipoprotein), protein dan DNA.1
2. Mekanisme non-oksidatif melalui pengaturan fungsi gen, memperbaiki gap-junction communication, modulasi hormon dan respon imun atau pengaturan metabolisme yang semuanya akan menyebabkan penurunan resiko penyakit kronik. 1,2

Peranan Likopen dalam Pencegahan Penyakit
Sekurangnya ada 4 studi kohort yang telah melaporkan adanya hubungan antara konsumsi likopen dengan resiko kanker prostat. Giovannuci (1999) melaporkan bahwa terjadi penurunan resiko kanker prostat sebesar 21 persen pada pria yang mengkonsumsi likopen dalam jumlah besar. Penelitian lain juga meleporkan bahwa populasi yang mengkonsumsi likopen dalam jumlah tinggi mempunyai resiko 36 persen lebih rendah dibanding populasi yang mengonsumsi likopen sedikit. Gann dan kawan-kawan (1999) melaporkan bahwa pria dengan kadar likopen yang tinggi dalam darah beresiko lebih rendah 25 persen terkena kanker prostat.8 Penelitian lain menyebutkan bahwa ekstrak tomat yang berbetuk kapsul oleoresin mampu menurunkan level prostate-spesific antigen (PSA) pada pasien dengan kanker prostate.1
Menurut College Park, MD (2003), likopen juga mampu memberikan proteksi terhadap katarak melalui sifat antioksidannya, dimana terdapat penurunan insiden katarak senilis pada tikus yang diberikan likopen.5 Penelitian lain menunjukkan bahwa likopen juga mampu menurunkan terjadinya resiko degenerasi makular, penyakit yang berhubungan dengan usia yang dapat mengakibatkan kebutaan.7
Menurut Arab & Steck (2000), likopen juga bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung. Likopen ternyata menghambat sintesis kolesterol dan meningkatkan degradasi LDL. Bukti yang ada memperlihatkan bahwa ketebalan tunika intima dan resiko MCI dapat berkurang pada orang dengan konsentrasi likopen yang tinggi pada jaringan adiposanya.3 Sebuah studi dari John Hopkins University, Baltimore, menunjukkan level likopen yang rendah dalam darah, beresiko untuk terjadinya kematian akibat penyakit jantung koroner.1 Dalam penelitian lain dinyatakan bahwa level likopen yang rendah di dalam darah berhubungan dengan meningkatnya ketebalan pembuluh darah sebesar 18%.6

Sumber Likopen
Likopen paling banyak ditemukan dalam tomat. Kandungan likopen pada tomat tergantung jenis, kematangan, dan lingkungan dimana ia tumbuh. Rata-rata 100 gram buah tomat mentah mengandung 3-5 mg likopen. Selain pada tomat, likopen juga banyak ditemukan pada jambu biji merah, anggur merah, pepaya, wortel, ubi merah, apel, apricot, dan semangka. Produk olahan tomat seperti jus, kecap, pasta, saus, dan sop, merupakan sumber likopen yang baik juga.1 Kadar likopen pada bahan makanan olahan lebih tinggi daripada bahan makanan segar sehingga dapat meningkatkan kadar likopen dalam darah. Sebenarnya kadar likopen dalam makanan tergantung olahan dan cara pengolahan baik secara mekanik maupun pemanasan akan memecah dinding sel yang kokoh sehingga melemahkan ikatan antara likopen dan matriks jaringan, dengan demikian likopen akan menjadi bagian yang lebih mudah diabsorpsi tubuh.2,9

Dosis yang Dianjurkan dan Efek Samping
Sampai saat ini belum ada data resmi yang menyatakan jumlah likopen yang dianjurkan dalam sehari. Dari penelitian yang dilakukan oleh Agarwal dan Rao (1998) dilaporkan bahwa asupan likopen 40mg/hari dapat menurunkan oksidasi LDL secara bermakna dan menurunkan kanker sebesar 50%. Dari data lain didapatkan bahwa orang yang mengonsumsi tomat dan olahannya setidaknya sepuluh kali dalam seminggu atau 6,5 mg likopen per hari, mempunyai resiko yang lebih rendah untuk menderita kanker.1,9 Menurut beberapa penelitian, tidak ada efek samping dari asupan likopen dan aman bagi manusia, terutama dari buah-buahan dan sayuran yang dimakan, sedangkan untuk likopen dalam bentuk suplemen belum diketahui efek samping potensialnya.7 Karena kandungan likopen yang tinggi dalam produk olahan, maka harus diperhatikan tingginya kadar garam yang terkandung dalam olahan tersebut.1,2

KESIMPULAN

Telah banyak diteliti bahwa likopen yang merupakan grup karotenoid, merupakan antioksidan yang keefektifannya lebih baik bila dibandingkan senyawa lain seperti β-karoten atau α-tokoferol. Dengan sifat antioksidannya itu, likopen menjadi agen yang mampu mengeliminasi radikal bebas yang dapat mengurangi kerusakan oksidatif pada lipid, protein dan DNA. Likopen sangat berperan sebagai senyawa yang mampu mencegah terjadinya berbagai penyakit kronis termasuk kanker terutama kanker prostat, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit degeneratif khususnya pada mata.
Likopen banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran yang mudah didapat di sekitar kita, sehingga dengan bioavailabilitasnya yang tinggi tersebut dapat menjadi sumber makanan yang baik dalam upaya mencegah terjadinya penyakit-penyakit kronis dan penyakit degeneratif.



DAFTAR PUSTAKA

1. Agarwal S, Rao AV. Tomato lycopene and its role in human health and chronic diseases. Canadian Medical Association Journal 2000; 163(6): 739-44.
2. Sudardjat SS, Gunawan I. Likopen (Lycopene).Majalah Gizi Medik Indonesia Vol 2 No 5 April 2003; 7-8.
3. Minorsky, PV. Lycopene and the prevention of prostate cancer : the love apple lives up to its name. Plant Physiology November 2002 Vol 130; 1077-1078
4. Clinton SK. Lycopene: chemistry, biology and implications for human health and disease. Nutrition Review, 1998;56:35-51
5. Park C, MD. Lycopene joins eye-healthy carotenoid ranks (2003). www.prohealthnetwork.com diakses pada 29 Oktober 2003
6. Mercola J, Dr. Lycopene may help prevent atherosclerosis (2000). www.mercola.com diakses pada 29 Oktober 2003
7. Anonim (2003). Lycopene. American Cancer Society 2003. www.cancer.org diakses pada 29 Oktober 2003.
8. Umbas R, PhD. Diet dan kanker prostat (2002). www.kompas.com diakses pada 29 Oktober 2003.
9. Anonim. Lycopene. www.diet-and-health.com diakses pada 29 Oktober 2003.
10. Anonim. Lycopene overview. www.tishcon.org diakses pada 29 Oktober 2003.

1 Comments:

At 1:52 PM , Blogger imam said...

Asro bilang artikel ini merupakan makalah gizi yang beliau buat waktu di bagian PH. Lumayan bagus. so, keep up the good work, akh!

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home